Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

CARA TEPAT MENANAM SAWI DAN CAISIM


sawi-putih-cara-tanam






Kenapa Tanaman Sawi atau Caisim Menjadi Pilihan Alternatif untuk Dibudidayakan?

Tanaman sawi atau caisim merupakan salah satu pilihan terbaik untuk dibudidayakan karena kemudahan dalam perawatan dan umur panennya yang pendek. Dalam waktu sekitar satu bulan, kita sudah bisa menikmati hasil panen dari tanaman ini. Selain itu, sawi atau caisim memiliki berbagai manfaat kesehatan yang membuatnya semakin diminati.

Keunggulan Iklim Indonesia untuk Budidaya Sayuran

Indonesia memiliki iklim yang sangat mendukung untuk budidaya berbagai jenis tanaman sayuran. Kondisi klimatologis di Indonesia memungkinkan pengembangan sayuran di dataran rendah maupun tinggi. Oleh karena itu, banyak petani di Indonesia yang memilih untuk membudidayakan tanaman sayuran, termasuk sawi atau caisim, karena peluang komersial yang sangat baik.

Manfaat dan Popularitas Sawi atau Caisim

Sawi atau caisim sering digunakan dalam berbagai menu makanan tradisional seperti mie ayam, bakso, pecel, dan gado-gado. Setiap daerah di Indonesia memiliki sebutan yang berbeda untuk sawi atau caisim, seperti chinese mustard, indian mustard, atau sarepta mustard. Di Jawa dan Madura, tanaman ini disebut sawi, sementara di Sunda dikenal sebagai sasawi dan di Banyumas sebagai caisim.
Selain kaya serat, sawi juga memiliki manfaat kesehatan lainnya seperti meredakan gatal di tenggorokan pada penderita batuk, memperbaiki fungsi ginjal, dan melancarkan pencernaan. Kandungan nutrisi dalam sawi meliputi protein, lemak, karbohidrat, kalsium (Ca), fosfor (P), zat besi (Fe), serta vitamin A, B, dan C.

Klasifikasi Botani Sawi atau Caisim

- Divisi: Spermatophyta
- Subdivisi: Angiospermae
- Kelas: Dicotyledonae
- Ordo: Rhoeadales (Brassicales)
- Famili: Cruciferae (Brassicaceae)
- Genus: Brassica
- Spesies: Brassica Juncea

Jenis-Jenis Sawi atau Caisim

Ada beberapa jenis sawi atau caisim yang umum dibudidayakan, antara lain:
1. Sawi Putih (Sawi Jabung)
2. Sawi Hijau
3. Sawi Huma

Caisim alias sawi bakso adalah jenis yang paling banyak dijual di pasar. Daunnya lebar, tipis, dan berwarna hijau dengan rasa yang renyah dan sedikit pahit. Jenis sawi ini sangat populer di berbagai menu seperti mie bakso, mie ayam, dan masakan restoran Cina.

cara-tepat-tanam-sawi-dan-caisim

Syarat Tumbuh Sawi dan Caisim


Sawi dapat tumbuh baik di daerah dengan iklim panas maupun dingin, dari dataran rendah hingga tinggi. Namun, hasil terbaik biasanya diperoleh di dataran tinggi. Tanaman ini bisa tumbuh di ketinggian 5 meter hingga 1.200 meter di atas permukaan laut, namun idealnya pada ketinggian 100 meter hingga 500 meter dpl. Sawi tahan terhadap air hujan dan bisa ditanam sepanjang tahun. Penyiraman yang teratur diperlukan terutama pada musim kemarau. Tanaman ini lebih cepat tumbuh di suasana lembab, namun tidak menyukai air yang menggenang.

Budidaya Tanaman Sawi dan Caisim

Budidaya sawi atau caisim tidak sulit dan hampir sama dengan budidaya sayuran lainnya. Proses budidaya meliputi pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur atau tumpang sari dengan tanaman lain seperti bawang daun, wortel, bayam, dan kangkung darat.

benih-sawi-dan-caisim

Pembenihan Sawi dan Caisim

Benih sawi bisa dibuat sendiri atau dibeli dari kios pertanian. Kualitas benih sangat menentukan keberhasilan budidaya. Kebutuhan benih sawi per hektar sekitar 750 gram. Benih yang baik harus disimpan dengan baik, bebas dari kerusakan, dan kemasannya utuh.

Pengolahan Tanah untuk Tanam Sawi dan Caisim

Tanaman sawi tidak menyukai genangan air, sehingga perlu pengolahan tanah untuk memastikan drainase yang baik. Penggemburan tanah dan pembuatan bedengan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara. Pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 3-5 ton/ha dilakukan saat penggemburan.

Pembibitan Tanaman Sawi dan Caisim

Pembibitan dilakukan untuk mengurangi tingkat kematian tanaman. Bedengan pembibitan dibuat dengan lebar 80-120 cm dan panjang 1-3 meter. Pupuk kandang dan pupuk kimia ditambahkan pada bedengan sebelum benih ditabur. Benih ditabur dan ditutupi tanah setebal 1-2 cm, kemudian disiram dengan sprayer. Setelah berumur 3-4 minggu, tanaman dipindahkan ke bedengan.

Penanaman Sawi dan Caisim

Penanaman dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada bibit. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm dan tinggi 20-30 cm. Pemupukan dilakukan seminggu sebelum penanaman. Jarak tanam yang ideal adalah 40x40 cm, 30x30 cm, atau 20x20 cm. Bibit yang baik dipindahkan ke bedengan dengan membuat lubang tanam berukuran 4-8 x 6-10 cm.

Pemeliharaan Tanaman Caisim dan Sawi

Pemeliharaan mencakup penyiraman, penjarangan, penyulaman, penyiangan, dan pemupukan tambahan. Penyiraman disesuaikan dengan musim, sedangkan penjarangan dilakukan dua minggu setelah penanaman. Penyulaman menggantikan tanaman yang mati atau terserang hama. Penyiangan dilakukan 2-4 kali selama masa pertanaman sawi, dan pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam dengan urea 20 kg/ha setiap minggu hingga masa panen.

Penanaman Vertikultur Tanaman Sawi dan Caisim

Sawi dan caisim cocok untuk budidaya vertikultur karena memiliki perakaran yang pendek. Media tanam terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, pasir, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1. Bibit yang siap ditanam dipindahkan ke polibag dan disusun pada rak-rak di Lath House.

Penanaman Hidroponik Tanaman Sawi dan Caisim

Budidaya hidroponik juga umum untuk tanaman sawi atau caisim. Media persemaian menggunakan pasir halus yang disterilkan. Setelah bibit tumbuh, akar dicuci dan dipindahkan ke bak penanaman dengan lapisan kerikil steril dan pasir kasar. Pemberian larutan hidroponik dilakukan secara berkala.

Hama dan Penyakit Tanaman Sawi dan Caisim

Hama yang sering menyerang sawi antara lain ulat titik tumbuh, ulat tritip, siput, ulat Thepa javanica, dan cacing bulu. Hama ini dapat dikendalikan dengan insektisida golongan sipermetrin atau insektisida nabati. Penyakit yang sering menyerang sawi antara lain akar pekuk, bercak daun alternaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, dan busuk Rhizoctonia. Pengendalian penyakit dilakukan dengan menjaga kelembaban dan menghindari genangan air.

caisim-secara-hidroponik


Panen dan Pasca Panen Caisim dan Sawi

Pemanenan sawi dilakukan pada umur 40-70 hari. Cara panen dapat dengan mencabut seluruh tanaman atau memotong pangkal batang dengan pisau tajam. Pasca panen meliputi pencucian, sortasi, pengemasan, penyimpanan, dan pengolahan.
Teknik budidaya sawi atau caisim dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi lokal dan ketersediaan sumber daya. Dengan teknik yang tepat, budidaya sawi atau caisim dapat menjadi usaha yang menguntungkan dan bermanfaat bagi petani Indonesia.

Posting Komentar untuk " CARA TEPAT MENANAM SAWI DAN CAISIM"